Jokowi Ingatkan Uni Eropa Tak Paksa Indonesia Ekspor Bahan Mentah

Presiden Joko Widodo telah meminta pimpinan Uni Eropa agar tak memaksa Indonesia mengekspor bahan mentah. Jokowi mengatakan meski RI negara yang terbuka, namun tidak boleh lagi ada pemaksaan.
Indonesia saat ini sedang mengajukan banding selepas Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengabulkan gugatan Uni Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa menggugat keputusan RI akan melarang ekspor nikel.
"Sudah tidak mau kita. Kalau ingin produksi perkursor, panel surya silahkan berkunjung ke Indonesia," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2) dikutip dari Antara.
RI Kuasai 23% Cadangan Dunia, Hilirisasi Nikel Bakal Kerek Investasi
Jokowi Soroti Adanya Ekspor Paksa Usai RI Kalah Gugatan Nikel dalam WTO
Indonesia bersama Malaysia Kolaborasi Atasi Diskriminasi Sawit Uni Eropa
Jokowi meminta Uni Eropa membimbing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta bagi berinvestasi di Indonesia. Dengan adanya penanaman modal, maka Indonesia hendak mendapatkan manfaat seperti memaktelseif lapangan kerja.
"Pabrikmu ada di Indonesia, bukan di Eropa," kaperdebatan.
Jokowi mengatakan hilirisasi sumber daya alam sangat khas. Ia mengatakan produk baterai kendaraan listrik mempunyai nilai tambah 67 kali lipat dari bahan mentahnya sekalipun nikel.
"Tembaga selaku elektor motor bisa 77 kali nilai tambah, gas alam selaku pupuk bisa 4 kali nilai tambah," kapertanyaan.
Jokowi sebelumnya pernah menyinggung adanya intervensi Uni Eropa t terhadap ekonomi Indonesia. Jokowi lintas menyinggung hal ini mirip lewat zaman penjajahan Belanda.
"Dulu zaman VOC, zaman kompeni, ada adapun namanya kerja paksa dan tanam paksa. Zaman modern ini muncul lagi ekspor paksa," kata Jokowi paling dalam pidatonya dempet Kompas100 CEO Forum dempet Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12).